Teknik Budidaya Tanaman Buah Stroberi

Syarat-Syarat Tumbuh

Keadaan Iklim

Untuk membudidayakan buah stroberi bergantung pada musim. Pada saat musim hujan, tanaman stroberi tidak dapat berbuah. Pada sekitar tahun 1997-2004 rata-rata dalam setahun tanaman stroberi bisa berbuah selama 7 bulan, dengan jumlah yang fluktuatif tergantung cuaca. Sedangkan pada saat musim penghujan, tanaman stroberi tidak dapat berbuah sama sekali.

Hal ini tentu saja ditinjau secara ekonomis kurang menguntungkan, karena selama 5 bulan, praktis para petani tidak dapat menghasilkan buah stroberi. Pada analisis situasi di atas di jelaskan pula, pada saat cuaca cerah rata-rata dapat dipanen stroberi sebesar kurang lebih 30% (Kelas ekstra), 50% (Kelas 1) dan 20% (Kelas II).

Guna meningkatkan efisiensi produksi, diharapkan ada suatu teknologi budidaya stroberi yang dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas buah stroberi.

Teknik Budidaya Tanaman Buah Stroberi

Secara umum, untuk membudidayakan tanaman stroberi dengan optimal dilakukan di daerah daratan tinggi antara 1.000-1.500 meter di atas permukaan laut. Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan bai di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur optimum antara 22-28^oC dan suhu udara minimum antara 4-5^oC, kelembapan udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi 80-90%, dan sinar matahari yang tidak terlalu kuat dengan lama penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8-10 jam setiap harinya.

Curah hujan yang ideal untuk tanaman stroberi antara 600-700 mm per tahun. Daerah yang curah hujannya tinggi atau hujan lebat, terutama pada periode pembungaan, sering menyebabkan gugur bunga atau buah.

 Media Tanam

Pertumbuhan dan produksi tanaman stroberi dalam banyak hal bergantung pada karakter lingkungan fisik tempat pertanaman stroberi itu dibudidayakan. Jenis tanah yang baik untuk bertanam tanaman stroberi adalah lahan berpasir yang mengandung tanah liat di lereng pegunungan, kaya akan bahan organik, sirkulasi udara dan tata air dalam tanah baik.

Kesesuaian tanah untuk bercocok tanam stroberi ditentukan oleh dua hal, yaitu sifat-sifat fisis dan kimia tanah.

 Sifat fisis tanah

Keadaan fisis tanah yang baik akan meningkatkan peredaran oksigen dan menjamin ketersediaan oksigen di dalam tanah. Dengan demikian, aktivitas mikroorganisme tanah dalam menguraikan bahan-bahan organik tanah menjadi zat yang dapat diserap oleh tanaman juga meningkat.

Teknik Budidaya Tanaman Buah Stroberi

Ketersediaan oksigen di dalam tanah sangat penting untuk pernapasan akar tanaman dan meningkatkan drainase, sehingga dapat mencegah penggenangan air yang dapat merugikan kehidupan tanaman stroberi. Ketersediaan oksigen juga memudahkan akar tanaman menembus tanah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan perakaran tanaman. Pada akhirnya, ketersediaan oksigen akan meningkatkan pertumbuhan tanaman, dan dapat mengurangi erosi tanah yang menyebabkan hilangnya zat-zat hara.

Pertumbuhan tanaman stroberi akan baik pada tanah yang datar atau sedikit miring, solum dalam dan mempunyai drainase yang baik, tanah gembur, subur, dan permeabilitas sedang.

Tanah yang baik bagi pertumbuhan juga harus mampu menhan air yang cukup dan hara yang tinggi secara alamiah maupun hara tambahan.

Tanah untuk tanaman stroberi harus mengandung air tetapi tidak boleh tergenang, seperti halnya di dataran-dataran rendah dekat pantai pada umumnya. Didaerah-daerah yang tanahnya merupakan tanah lempung berat dan airnya mudah tergenang, harus diusahakan drainase yang baik. Tanaman stroberi yang sering tergenang oleh air akan mengalami pembusukan akar dan mudah terserang penyakit.

Sifat kimia tanah

Sifat kimia tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sifat kimia yang sangat berpengaruh tersebut adalah derajat keasaman tanah (pH) dan kedaan salinitas (kadar garam) dalam tanah.